Kisah Dajjal Dalam Islam dan Tujuannya Menyesatkan Keimanan Manusia!

Asal Usul Al-Masih Ad-Dajjal Muncul Pada Hari Kiamat Yang Akan Melawan Nabi Isa AS

Motivasi Islami54 Dilihat
Believe In Allah

Dalam ajaran Islam, Dajjal adalah sosok yang penuh misteri sekaligus ancaman besar bagi keimanan manusia menjelang hari kiamat. Kisah Dajjal bukanlah mitos atau dongeng, tetapi bagian dari akidah yang wajib diyakini oleh umat Muslim.

Rasulullah SAW telah memperingatkan umatnya tentang bahaya fitnah Dajjal, karena tidak ada fitnah yang lebih dahsyat sejak diciptakannya manusia hingga Hari Kiamat tiba. Ia akan muncul di akhir zaman membawa fitnah besar, menipu manusia dengan keajaiban dan tipu daya yang luar biasa. Tujuannya hanya satu yaitu menyesatkan keimanan manusia dan mengajak mereka menyembahnya sebagai tuhan.

Gathering Ramadhan

Asal-Usul Nama dan Makna Dajjal

Kata Dajjal berasal dari bahasa Arab dajala, yang berarti “menutupi” atau “menipu.” Nama ini menggambarkan sifat dan karakter utamanya, sosok yang menutupi kebenaran dengan kebohongan. Ia disebut juga Al-Masih Ad-Dajjal, karena ia akan mengaku sebagai “Al-Masih” atau Mesias, padahal sejatinya adalah pembohong besar.

Berbeda dengan Nabi Isa AS yang merupakan Al-Masih yang benar, Dajjal adalah Al-Masih palsu yang datang membawa kebohongan dan kesesatan. Dalam beberapa hadits shahih, Rasulullah SAW menggambarkan Dajjal sebagai makhluk dengan satu mata buta dan di dahinya tertulis kata “kafir” yang bisa dibaca oleh setiap orang beriman.

Ciri-Ciri Dajjal yang Disebutkan dalam Hadits

Para sahabat banyak meriwayatkan ciri-ciri fisik dan perilaku Dajjal berdasarkan sabda Rasulullah SAW. Ciri-ciri ini penting agar umat Muslim bisa mengenalinya saat ia muncul nanti.

Beberapa ciri Dajjal antara lain:

  • Ia adalah seorang manusia, bukan jin atau setan.

  • Matanya satu buta, sementara mata lainnya bersinar seperti bintang.

  • Di dahinya tertulis kata “kafir” (ك ف ر).

  • Ia memiliki tubuh besar dan rambut keriting tebal.

  • Ia membawa fitnah luar biasa, bahkan mampu menghidupkan orang mati, dengan izin Allah sebagai ujian bagi manusia.

Selain itu, Dajjal akan muncul di wilayah antara Syam (Suriah) dan Irak, dan akan berkeliling dunia selama 40 hari, di mana satu hari pertama terasa seperti satu tahun, hari kedua seperti satu bulan, hari ketiga seperti satu minggu, dan sisanya seperti hari-hari biasa.

Kisah Kemunculan Dajjal di Akhir Zaman

Kemunculan Dajjal merupakan tanda besar dari datangnya Kiamat Kubra pada akhir zaman. Dalam banyak riwayat, disebutkan bahwa Dajjal akan muncul di masa penuh kekacauan, ketika dunia dipenuhi dengan kezaliman, peperangan, dan krisis iman.

Ia akan mengaku sebagai manusia biasa di awal kemunculannya, namun perlahan-lahan menampakkan “keajaiban” yang membuat banyak orang terpesona. Dajjal akan mengaku sebagai nabi, bahkan kemudian mengaku sebagai Tuhan. Ia akan menunjukkan hal-hal luar biasa seperti menurunkan hujan, menumbuhkan tanaman, dan menghidupkan orang mati, semua itu semata-mata ujian dari Allah SWT untuk melihat siapa yang benar-benar beriman.

Orang yang lemah imannya akan mudah tertipu oleh fitnah Dajjal. Mereka akan percaya bahwa ia benar-benar Tuhan karena menyaksikan keajaiban yang tampak nyata. Sementara orang beriman akan tahu bahwa semua itu hanyalah tipu daya dan ujian besar menjelang kiamat.

Tujuan Dajjal: Menyesatkan Keimanan Manusia

Tujuan utama Dajjal adalah menyesatkan umat manusia dari jalan Allah. Ia akan memanfaatkan kelemahan iman dan ketamakan dunia untuk menjerumuskan manusia ke dalam kekufuran.

Dajjal akan mendatangi berbagai tempat di bumi, membawa “surga dan neraka.” Siapa pun yang mempercayainya akan dimasukkan ke dalam apa yang tampak seperti surga, padahal sebenarnya itu adalah neraka Allah. Sedangkan orang yang menolak dan tetap beriman akan diuji dengan kesusahan dan kelaparan.

Fitnah Dajjal menjadi puncak dari semua fitnah di dunia, karena ia bukan hanya menyesatkan lewat logika dan pandangan, tetapi juga lewat keajaiban yang tampak nyata bagi mata manusia. Rasulullah SAW bahkan mengingatkan, “Tidak ada fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal sejak diciptakannya Adam hingga hari kiamat.”

Bagaimana Umat Muslim Dapat Terhindar dari Fitnah Dajjal

Islam tidak hanya memperingatkan tentang Dajjal, tetapi juga memberikan solusi dan perlindungan agar umat tidak terjerumus dalam fitnahnya. Rasulullah SAW mengajarkan beberapa amalan untuk menjaga diri dari bahaya Dajjal, antara lain:

  1. Menjaga kekuatan iman dan tauhid.
    Hanya orang yang benar-benar yakin kepada Allah yang mampu menolak tipu daya Dajjal.

  2. Membaca Surah Al-Kahfi.
    Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa yang membaca 10 ayat pertama dari Surah Al-Kahfi akan terlindung dari fitnah Dajjal. Surah ini berisi kisah-kisah tentang keimanan, ujian, dan keteguhan hati.

  3. Menjauhi fitnah dunia dan memperbanyak amal saleh.
    Dajjal akan menggunakan harta, kekuasaan, dan kesenangan dunia sebagai alat untuk menjerat manusia. Maka, memperkuat iman dan zuhud terhadap dunia menjadi benteng paling kuat.

  4. Berdoa memohon perlindungan kepada Allah.
    Rasulullah SAW mengajarkan doa khusus yang di baca di akhir tasyahhud sebelum salam:
    “Allahumma inni a’udzu bika min fitnatil masihid dajjal”
    (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal).

Pertempuran Akhir dan Kematian Dajjal

Menurut hadits, Dajjal akhirnya akan di bunuh oleh Nabi Isa AS setelah beliau turun kembali ke bumi. Setelah masa fitnah besar itu, Nabi Isa akan memimpin manusia menuju masa keadilan dan kedamaian.

Dajjal akan di bunuh di pintu kota Lud (wilayah Palestina sekarang). Kematian Dajjal menjadi akhir dari fitnah besar yang mengguncang dunia, sekaligus pertanda bahwa kiamat besar semakin dekat.

Pelajaran Penting dari Kisah Dajjal

Kisah Dajjal mengandung banyak hikmah bagi umat Islam. Fitnah yang di bawa Dajjal bukan hanya akan terjadi secara fisik di akhir zaman, tetapi juga secara moral dan spiritual di zaman sekarang.

Segala bentuk kebohongan, kemunafikan, dan penyimpangan akidah adalah bagian kecil dari “fitnah dajjal” yang sudah mulai tampak di dunia modern. Oleh karena itu, memahami kisah ini bukan hanya untuk menunggu datangnya Dajjal, tetapi agar kita lebih siap menghadapi ujian iman dalam bentuk apa pun.

Marhaban Ya Ramadhan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *