Pengertian Hari Kiamat Dalam Agama Islam Dan Tanda-Tanda Hari Akhir Yang Akan Muncul

Pengertian, Jenis-Jenis, dan Tanda-Tanda Hari Kiamat Dalam Pandangan Islam Menurut Al-Qur'an Dan Hadits

Motivasi Islami97 Dilihat
Believe In Allah

Dalam ajaran Islam, hari kiamat adalah salah satu rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap Muslim. Kiamat bukan sekadar akhir dunia, tetapi juga awal dari kehidupan yang sesungguhnya yaitu kehidupan kekal di akhirat. Segala amal perbuatan manusia di dunia akan dipertanggungjawabkan pada hari itu, tanpa ada satu pun yang terlewat.

Kata “kiamat” sendiri berasal dari bahasa Arab qiyāmah (قيامة) yang berarti bangkit atau berdiri kembali. Hal ini menggambarkan kebangkitan seluruh makhluk setelah kematian untuk dihisab amalnya. Dalam Al-Qur’an, Allah berulang kali menegaskan kepastian datangnya hari kiamat, meskipun waktu pastinya hanya diketahui oleh-Nya.

Gathering Ramadhan

Dalam Surah Al-A’raf Allah SWT berfirman:

يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّى ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَآ إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْـَٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِىٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

Artinya: “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: ‘Bilakah terjadinya?’ Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba’. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui’.’” (QS. Al-A’raf 187)

Ayat ini menegaskan bahwa tak ada manusia, nabi, atau malaikat sekalipun yang tahu kapan hari kiamat akan terjadi. Tugas kita hanyalah mempersiapkan diri dengan memperbanyak amal baik dan menjauhi segala larangan-Nya.

Keimanan terhadap hari akhir mengajarkan bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara, sedangkan akhirat adalah kehidupan yang kekal dan abadi. Setiap manusia akan mendapatkan balasan yang adil sesuai amal perbuatannya baik atau buruk, sekecil apa pun. Hal ini memberikan kesadaran bahwa semua tindakan di dunia akan membawa konsekuensi di akhirat kelak.

Jenis-Jenis Kiamat dalam Pandangan Islam

Dalam Islam, para ulama membagi hari kiamat menjadi dua jenis besar yaitu Kiamat Sughra (kiamat kecil) dan Kiamat Kubra (kiamat besar). Meskipun berbeda dalam skala, keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mengingatkan manusia akan kefanaan dunia. Tidak ada satu pun makhluk yang akan terlepas dari keduanya, sebab keduanya adalah bagian dari ketetapan Allah SWT yang pasti terjadi.

Kiamat bukan hanya peristiwa kosmik yang menghancurkan alam semesta, tetapi juga merupakan tanda kekuasaan Allah yang menunjukkan bahwa kehidupan dunia ini hanyalah sementara. Dengan memahami dua jenis kiamat ini, manusia di harapkan lebih sadar untuk memperbaiki diri dan menyiapkan bekal akhirat sejak dini.

1. Kiamat Sughra (Kiamat Kecil)

Kiamat sughra adalah peristiwa kehancuran atau kematian yang sifatnya terbatas, baik pada individu maupun kelompok. Contoh nyatanya adalah kematian seseorang, bencana alam, peperangan, dan keruntuhan suatu bangsa.

Setiap kali seseorang meninggal dunia, maka bagi dirinya, itulah “kiamat kecil”. Karena sejak saat itu amalnya terhenti, dan ia akan memasuki alam barzakh, yaitu masa penantian menuju hari kebangkitan. Di alam inilah ruh manusia akan menunggu sampai datangnya kiamat besar.

Dalam riwayatnya, Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ. رَوَاهُ مُسْلِم

Artinya: “Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)

2. Kiamat Kubra (Kiamat Besar)

Kiamat kubra adalah kehancuran total alam semesta. Semua makhluk akan mati, langit akan terbelah, gunung hancur, laut meluap, dan bumi berguncang hebat. Inilah saat di mana kehidupan dunia benar-benar berakhir.

Al-Qur’an menggambarkan suasana hari itu dengan sangat dahsyat, dimana Allah SWT berfirman:

اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ (١) وَاَخْرَجَتِ الْاَرْضُ اَثْقَالَهَاۙ (٢)

Artinya: “Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya.” (QS. Al-Zalzalah 1–2)

Setelah itu, seluruh manusia akan di bangkitkan kembali untuk menghadapi hari perhitungan amal. Di situlah keadilan Allah SWT di tegakkan tanpa ada satu pun yang terlewat, baik amal besar maupun kecil.

Berbagai Tanda Datangnya Hari Kiamat

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa sebelum hari kiamat tiba, akan muncul Tanda-Tanda Kiamat tertentu. Para ulama membaginya menjadi dua kelompok besar: tanda-tanda kecil (sughra) dan tanda-tanda besar (kubra).

Ciri-Ciri Kiamat Kecil

Tanda-tanda kecil kiamat sebagian sudah terjadi dan terus berlangsung hingga saat ini. Beberapa di antaranya bahkan tampak jelas dalam kehidupan modern. Berikut beberapa di antaranya:

  • Banyaknya manusia yang meninggalkan agama dan mengikuti hawa nafsu.
  • Ilmu agama diangkat, dan banyak orang bodoh menjadi pemimpin.
  • Banyaknya perzinahan dan minuman keras di anggap biasa.
  • Waktu terasa semakin cepat, dan keberkahan hidup berkurang.
  • Munculnya fitnah, pertikaian, dan pembunuhan di mana-mana.
  • Bangunan tinggi menjulang sebagai kebanggaan manusia.

Dalam riwayatnya, Rasulullah SAW bersabda:

وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ.

Artinya: “Di antara tanda-tanda kiamat ialah ketika budak wanita melahirkan tuannya, dan engkau melihat orang-orang miskin, tanpa alas kaki, berlomba-lomba membangun bangunan tinggi.” (HR. Muslim)

Tanda-Tanda Kiamat Besar

Setelah tanda-tanda kecil mulai merata, maka akan muncul tanda-tanda besar yang menandai bahwa kiamat sudah sangat dekat. Dalam banyak hadits shahih disebutkan bahwa tanda-tanda besar ini jumlahnya sepuluh, di antaranya:

  • Munculnya Imam Mahdi, pemimpin akhir zaman yang adil.
  • Turunnya Nabi Isa AS untuk menegakkan kebenaran dan membunuh Dajjal.
  • Munculnya Dajjal, manusia yang mengaku sebagai Tuhan.
  • Keluarnya makhluk besar (Dabbah) dari bumi.
  • Terbitnya matahari dari arah barat.
  • Munculnya kabut besar (dukhan) yang menutupi bumi.
  • Terjadinya tiga gempa besar di timur, barat, dan jazirah Arab.
  • Keluarnya api besar dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat berkumpul.

Setiap peristiwa tersebut akan menjadi pengingat besar bagi manusia bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara, dan waktu untuk kembali kepada Allah sudah semakin dekat.

Peristiwa Besar Setelah Kiamat Terjadi

Ketika kiamat telah benar-benar datang, seluruh alam semesta hancur total. Namun, peristiwa besar tidak berhenti di situ. Peristiwa Setelah Hari Kiamat akan terjadi beberapa tahap penting dalam kehidupan akhirat:

1. Tiupan Sangkakala

Peristiwa ini di sebutkan dalam banyak ayat Al-Qur’an. Malaikat Israfil akan meniup sangkakala sebanyak dua kali, tiupan pertama menyebabkan semua makhluk mati, dan tiupan kedua membangkitkan seluruh manusia dari kubur.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنظُرُونَ

Artinya: “Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (keputusan masing-masing).” (QS. Az-Zumar 68)

2. Kebangkitan dan Pengumpulan (Yaumul Ba’ts & Yaumul Mahsyar)

Setelah tiupan kedua, seluruh manusia di bangkitkan dalam keadaan telanjang dan tidak beralas kaki. Mereka dikumpulkan di padang Mahsyar untuk menunggu pengadilan Allah SWT. Tak ada lagi pangkat, jabatan, atau harta yang bisa menolong. Hanya amal saleh yang menjadi penentu nasib.

Dalam riwayatnya, Rasulullah SAW bersabda:

يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلَاً

Artinya: “Manusia akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan tanpa alas kaki, telanjang, dan belum disunat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Hisab dan Penimbangan Amal

Setiap manusia akan menerima catatan amalnya dan dihisab dengan sangat adil. Mereka yang menerima catatan amal dengan tangan kanan akan mendapatkan kebahagiaan, sedangkan yang menerimanya dengan tangan kiri akan menyesal sepanjang masa.

4. Shirath dan Surga Neraka

Setelah hisab, manusia akan melewati jembatan shirath dimana adalah jembatan yang terbentang di atas neraka. Siapa yang selamat akan menuju surga, dan siapa yang jatuh akan terjerumus ke dalam neraka. Semua tergantung pada iman, amal, dan rahmat Allah SWT.

Hikmah Beriman Kepada Hari Kiamat

Beriman pada hari akhir bukan hanya tentang menunggu datangnya kehancuran dunia, tapi tentang kesadaran spiritual bahwa hidup ini punya tujuan besar. Keyakinan ini menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam setiap perbuatan, karena setiap amal sekecil apa pun akan diperhitungkan.

Keimanan terhadap hari kiamat juga menjadi pengingat bahwa segala hal yang kita lakukan tidak akan pernah sia-sia di sisi Allah SWT. Tidak ada kebaikan yang luput dari perhitungan, begitu pula setiap kezaliman akan mendapatkan balasan yang setimpal. Inilah yang membuat seorang Muslim sejati selalu berusaha menata niat dan memperbaiki diri, agar hidupnya bernilai di hadapan Allah.

Seseorang yang benar-benar beriman kepada hari kiamat akan lebih berhati-hati dalam berkata, bertindak, dan memperlakukan orang lain. Ia sadar bahwa dunia hanyalah tempat singgah sementara, dan kebahagiaan sejati ada di akhirat.

Rasulullah SAW pernah bersabda:

الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ

Artinya: “Orang cerdas adalah orang yang rendah diri dan beramal untuk kehidupan setelah kematian, dan orang lemah adalah orang yang mengikutkan dirinya pada hawa nafsunya dan berangan-angan atas Allah.” (HR. Tirmidzi)

Hadits ini menjelaskan bahwa orang yang benar-benar beriman pada hari akhir tidak akan terlena oleh kesenangan dunia. Ia akan mengukur setiap langkahnya dengan kesadaran bahwa semua akan dipertanggungjawabkan. Sebaliknya, orang yang lalai terhadap kiamat akan mudah dikuasai hawa nafsu dan menunda-nunda amal kebaikan.

Marhaban Ya Ramadhan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *