Nabi Sulaiman AS adalah salah satu nabi dan raja besar yang dianugerahi kekuasaan luar biasa oleh Allah SWT. Beliau merupakan putra dari Nabi Daud AS, seorang nabi dan raja yang juga sangat dihormati dalam sejarah Islam. Sejak kecil, Nabi Sulaiman sudah menunjukkan kecerdasan dan kebijaksanaan yang luar biasa.
Dalam kisah para nabi, disebutkan bahwa Sulaiman kecil sudah mampu memberikan keputusan adil dalam sebuah perkara yang bahkan sulit bagi orang dewasa. Hal ini membuat Nabi Daud AS menyadari bahwa putranya akan menjadi penerus yang luar biasa bukan hanya sebagai raja, tapi juga sebagai nabi pilihan Allah.
Dikaruniai Kekuasaan dan Ilmu dari Allah SWT
Setelah wafatnya Nabi Daud AS, Allah memberikan kerajaan besar kepada Nabi Sulaiman AS. Namun, bukan hanya kekuasaan yang besar, Allah juga memberinya ilmu, hikmah, dan mukjizat yang tidak dimiliki oleh manusia lain.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
وَوَرِثَ سُلَيْمَٰنُ دَاوُۥدَ ۖ وَقَالَ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ عُلِّمْنَا مَنطِقَ ٱلطَّيْرِ وَأُوتِينَا مِن كُلِّ شَىْءٍ ۖ إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ ٱلْفَضْلُ ٱلْمُبِينُ
Wa wariṡa sulaimānu dāwụda wa qāla yā ayyuhan-nāsu ‘ullimnā manṭiqaṭ-ṭairi wa ụtīnā ming kulli syaī`, inna hāżā lahuwal-faḍlul-mubīn
Artinya: “Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia berkata: ‘Wahai manusia, kami telah diajarkan bahasa burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (ini) benar-benar suatu karunia yang nyata.’” (QS. An-Naml: 16)
Dari ayat ini, kita tahu bahwa Nabi Sulaiman AS memiliki kemampuan unik, beliau bisa memahami bahasa hewan, angin, bahkan bangsa jin. Tidak ada raja mana pun yang memiliki kekuasaan seperti beliau.
Mukjizat Nabi Sulaiman AS yang Menakjubkan
1. Menguasai Bahasa Hewan
Salah satu mukjizat paling di kenal dari Nabi Sulaiman adalah kemampuannya berbicara dengan hewan. Dalam kisah yang masyhur, di sebutkan bagaimana Nabi Sulaiman bisa berkomunikasi dengan burung hud-hud.
Burung tersebut suatu hari melaporkan kepadanya tentang keberadaan Ratu Bilqis di negeri Saba’ yang menyembah matahari. Dari sanalah kemudian di mulai kisah diplomatik yang luar biasa antara Nabi Sulaiman dan Ratu Bilqis.
2. Memerintah Jin dan Setan
Mukjizat lain yang membuat Nabi Sulaiman begitu istimewa adalah kekuasaannya atas bangsa jin dan setan. Mereka semua tunduk dan bekerja di bawah perintah beliau.
Para jin di perintahkan untuk membangun istana megah, membuat patung, dan melakukan pekerjaan berat lainnya. Bahkan disebutkan dalam Al-Qur’an bahwa jin tidak bisa lari dari tugasnya karena takut disiksa oleh Nabi Sulaiman.
وَلِسُلَيْمَٰنَ ٱلرِّيحَ غُدُوُّهَا شَهْرٌ وَرَوَاحُهَا شَهْرٌ ۖ وَأَسَلْنَا لَهُۥ عَيْنَ ٱلْقِطْرِ ۖ وَمِنَ ٱلْجِنِّ مَن يَعْمَلُ بَيْنَ يَدَيْهِ بِإِذْنِ رَبِّهِۦ ۖ وَمَن يَزِغْ مِنْهُمْ عَنْ أَمْرِنَا نُذِقْهُ مِنْ عَذَابِ ٱلسَّعِيرِ
Wa lisulaimānar-rīḥa guduwwuhā syahruw wa rawāḥuhā syahr, wa asalnā lahụ ‘ainal-qiṭr, wa minal-jinni may ya’malu baina yadaihi bi`iżni rabbih, wa may yazig min-hum ‘an amrinā nużiq-hu min ‘ażābis-sa’īr
Artinya: “Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.” (QS. Saba’: 12)
3. Mengendalikan Angin
Nabi Sulaiman AS juga di beri kemampuan luar biasa untuk mengendalikan angin. Dengan izin Allah, beliau bisa menempuh perjalanan jauh hanya dalam waktu singkat. Dalam Al-Qur’an di sebutkan bahwa angin tunduk di bawah perintahnya, berhembus sesuai arah yang beliau kehendaki. Mukjizat nabi Sulaiman ini juga terdapat dalam Al-Qur’an Surat Shad dimana Allah SWT berfirman:
فَسَخَّرْنَا لَهُ ٱلرِّيحَ تَجْرِى بِأَمْرِهِۦ رُخَآءً حَيْثُ أَصَابَ
Fa sakhkharnā lahur-rīḥa tajrī bi`amrihī rukhā`an ḥaiṡu aṣāb
Artinya: “Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya” (QS. Shad’: 36)
Bayangkan, dengan kekuasaan ini, Nabi Sulaiman bisa memimpin pasukan besar dan berpindah tempat dengan kecepatan luar biasa. Ini menunjukkan betapa besar kekuasaan Allah yang di berikan kepada nabi-Nya yang saleh.
Kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Bilqis
Salah satu kisah paling terkenal dari kehidupan Nabi Sulaiman AS adalah pertemuannya dengan Ratu Bilqis, penguasa negeri Saba’. Kisah ini menggambarkan kebijaksanaan, kecerdasan, dan keteguhan iman Nabi Sulaiman.
Suatu hari, burung hud-hud datang membawa kabar bahwa Ratu Bilqis dan rakyatnya menyembah matahari. Nabi Sulaiman kemudian mengirim surat yang berisi ajakan agar mereka menyembah Allah SWT, bukan matahari.
Ratu Bilqis awalnya ragu, tetapi akhirnya ia datang ke kerajaan Nabi Sulaiman untuk membuktikan sendiri kekuasaan yang ia dengar. Di sanalah ia melihat istana megah dengan lantai kaca yang di sangka air, hingga ia menyingkap pakaiannya karena mengira akan basah.
Nabi Sulaiman menjelaskan bahwa itu hanyalah lantai kaca, dan menunjukkan kebesaran Allah di balik semua itu. Akhirnya, Ratu Bilqis pun beriman dan berserah diri kepada Allah.
قِيلَ لَهَا ٱدْخُلِى ٱلصَّرْحَ ۖ فَلَمَّا رَأَتْهُ حَسِبَتْهُ لُجَّةً وَكَشَفَتْ عَن سَاقَيْهَا ۚ قَالَ إِنَّهُۥ صَرْحٌ مُّمَرَّدٌ مِّن قَوَارِيرَ ۗ قَالَتْ رَبِّ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى وَأَسْلَمْتُ مَعَ سُلَيْمَٰنَ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Qīla lahadkhuliṣ-ṣar-ḥ, fa lammā ra`at-hu ḥasibat-hu lujjataw wa kasyafat ‘an sāqaihā, qāla innahụ ṣar-ḥum mumarradum ming qawārīr, qālat rabbi innī ẓalamtu nafsī wa aslamtu ma’a sulaimāna lillāhi rabbil-‘ālamīn
Artinya: “Ia berkata: ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri, dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam.’” (QS. An-Naml: 44).
Keadilan dan Kebijaksanaan Nabi Sulaiman AS
Selain di kenal karena kekuasaannya, Nabi Sulaiman juga terkenal karena keadilannya. Dalam setiap perkara, beliau selalu menggunakan akal sehat dan hati nurani yang di pandu oleh wahyu Allah.
Salah satu kisah terkenal adalah ketika dua wanita datang menghadapnya. Mereka memperdebatkan siapa yang menjadi ibu kandung seorang bayi. Awalnya, Nabi Daud memutuskan perkara berdasarkan dugaan, namun Nabi Sulaiman memiliki cara yang lebih bijak.
Beliau berkata akan membelah bayi itu menjadi dua agar masing-masing mendapat bagian. Mendengar itu, salah satu wanita menangis dan rela melepaskan bayi tersebut agar tidak di sakiti. Dari situlah Nabi Sulaiman tahu siapa ibu yang sebenarnya, yaitu wanita yang rela kehilangan anaknya demi keselamatannya.
Kisah ini menjadi bukti bahwa kebijaksanaan sejati datang dari hati yang di penuhi kasih sayang dan keimanan.
Kematian Nabi Sulaiman AS yang Menggetarkan
Kisah wafatnya Nabi Sulaiman juga penuh pelajaran. Dikisahkan bahwa beliau wafat dalam keadaan berdiri bersandar pada tongkat, sementara para jin tetap bekerja karena mengira beliau masih hidup.
Baru setelah tongkatnya di makan rayap dan tubuhnya roboh, para jin menyadari bahwa Nabi Sulaiman telah wafat. Dari peristiwa ini, Allah ingin menunjukkan bahwa jin tidak mengetahui hal-hal gaib, sebagaimana manusia juga tidak.
فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ ٱلْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَىٰ مَوْتِهِۦٓ إِلَّا دَآبَّةُ ٱلْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنسَأَتَهُۥ ۖ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ ٱلْجِنُّ أَن لَّوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ ٱلْغَيْبَ مَا لَبِثُوا۟ فِى ٱلْعَذَابِ ٱلْمُهِينِ
Fa lammā qaḍainā ‘alaihil-mauta mā dallahum ‘alā mautihī illā dābbatul-arḍi ta`kulu minsa`atah, fa lammā kharra tabayyanatil-jinnu al lau kānụ ya’lamụnal-gaiba mā labiṡụ fil-‘ażābil-muhīn
Artinya: “Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya kecuali rayap yang memakan tongkatnya.” (QS. Saba’: 14)
Peristiwa wafatnya Nabi Sulaiman AS seakan menjadi pengingat lembut bagi umat manusia bahwa kehidupan dunia ini hanyalah sementara. Tidak ada kekuasaan, harta, atau ilmu yang bisa menahan ajal. Semua akan kembali kepada Allah.
Kisah ini juga menegaskan bahwa tidak ada makhluk yang mengetahui yang gaib, baik manusia maupun jin. Hanya Allah SWT yang Maha Tahu, Maha Bijaksana, dan Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Simak disini artikel tentang Sejarah Islam lainnya seperti Kisah Nabi Adam AS Terlengkap, Manusia Pertama yang Diciptakan Allah SWT hanya di website Suara Manbau Sunnah.
Pelajaran Berharga dari Kisah Nabi Sulaiman AS
Kisah Nabi Sulaiman AS bukan hanya tentang kekuasaan besar atau kemampuan luar biasa yang beliau miliki, tetapi lebih kepada bagaimana seorang pemimpin sejati menempatkan amanah, keadilan, dan keimanan di atas segalanya. Dari kehidupannya, banyak pelajaran berharga yang bisa kita ambil untuk kehidupan sehari-hari.
Kerendahan Hati Di Tengah Kekuasaan
Nabi Sulaiman AS memiliki kerajaan yang luas, kekuatan besar, serta mukjizat yang membuat manusia dan jin tunduk kepadanya. Namun, di balik semua itu, beliau tidak pernah sombong. Setiap nikmat yang datang selalu beliau kembalikan kepada Allah SWT sebagai bentuk rasa syukur. Ini mengajarkan kita bahwa sehebat apa pun posisi atau harta yang di miliki, semuanya hanyalah titipan dari Allah yang harus di jaga dengan rendah hati.
Keadilan Dan Kebijaksanaan
Nabi Sulaiman selalu memutuskan segala sesuatu dengan hati yang bersih dan pikiran yang jernih. Beliau tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan dan selalu mengutamakan kebenaran. Dari sinilah umat Islam belajar bahwa keadilan adalah pondasi utama dalam kepemimpinan dan kehidupan sosial.
Doa Dan Selalu Percaya Kepada Allah SWT
Meski memiliki segala hal yang di inginkan manusia, Nabi Sulaiman tetap berdoa dan memohon kepada Allah agar diberi kemampuan untuk mensyukuri nikmat-Nya dan tetap menjadi hamba yang taat. Doa beliau dalam Al-Qur’an menjadi contoh indah tentang bagaimana seseorang yang di beri kekuasaan tetap butuh bimbingan Ilahi:
فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّن قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصَّٰلِحِينَ
Fa tabassama ḍāḥikam ming qaulihā wa qāla rabbi auzi’nī an asykura ni’matakallatī an’amta ‘alayya wa ‘alā wālidayya wa an a’mala ṣāliḥan tarḍāhu wa adkhilnī biraḥmatika fī ‘ibādikaṣ-ṣāliḥīn
Artinya: “Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: ‘Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh’.” (QS. An-Naml: 19)
Kepemimpinan Yang Penuh Kasih Dan Tanggung Jawab
Nabi Sulaiman memperlakukan rakyatnya, termasuk hewan dan jin, dengan adil. Ia tidak menyalahgunakan kekuasaan, melainkan menggunakannya untuk menegakkan keadilan dan menyebarkan kebaikan. Sikap ini menjadi teladan bagi siapa pun yang memiliki tanggung jawab dalam memimpin, baik dalam lingkup kecil maupun besar.
Memiliki Ilmu Dan Kekuasaan Yang Disertai Dengan Iman Yang Kuat
Tanpa iman, kekuasaan bisa berubah menjadi kesombongan, dan ilmu bisa menjerumuskan. Namun, dengan iman yang kuat, keduanya akan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menebar manfaat bagi sesama.













