Armada Global Sumud Flotilla Berisi Aktivis Berlayar Ke Gaza Untuk Melawan Blokade Israel

Misi Kemanusiaan Armada Global Sumud Flotilla Berisi Ratusan Aktivis Membawa Harapan di Tengah Blokade Gaza

Berita Islam51 Dilihat
Believe In Allah

Upaya internasional untuk mematahkan blokade ilegal Israel terhadap Jalur Gaza kembali bergulir. Armada Global Sumud Flotilla, yang berangkat dari Pulau Kreta, Yunani, kini dilaporkan sudah semakin dekat dengan Gaza. Menurut penyelenggara, armada ini awalnya berjarak sekitar 800 kilometer dari tujuan, namun hanya dalam hitungan jam, jarak tersebut semakin menyempit hingga 692 kilometer.

Dalam pesan video yang di unggah ke akun resmi X, para aktivis menegaskan tekad mereka: “Kami semakin dekat setiap hari.” Meski dua drone terbang rendah di sekitar kapal pada malam hari, tidak ada serangan yang terjadi. Namun, insiden tersebut mempertegas risiko yang tengah mereka hadapi.

Gathering Ramadhan

Armada Multinasional yang Solid

Menurut laporan Al Jazeera, armada Global Sumud Flotilla terdiri dari 42 kapal yang datang dari berbagai negara, termasuk Spanyol, Tunisia, Italia, dan Yunani. Armada ini sempat dikawal oleh Penjaga Pantai Yunani selama dua malam terakhir. Informasi juga menyebutkan adanya dukungan dari dua kapal militer Italia dan Spanyol, serta pemantauan drone dari Turki.

Jumlah peserta pun tak sedikit. Sebanyak 532 orang berada di atas kapal, dengan latar belakang yang beragam: aktivis kemanusiaan, jurnalis, politisi, hingga relawan. Armada diperkirakan akan memasuki apa yang di sebut sebagai “zona oranye” dalam tiga hari mendatang wilayah perairan yang berpotensi besar menjadi titik intersepsi oleh militer Israel.

Dari atas kapal Shirin, koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa para peserta mengambil keputusan kolektif untuk tetap tenang dan bersatu menghadapi ancaman apa pun.

Freedom Flotilla: Dukungan dari Jalur Lain

Tidak hanya Global Sumud Flotilla, inisiatif lain bernama Freedom Flotilla juga ikut serta dalam misi ini. Armada kedua ini terdiri dari 10 kapal pembawa bantuan kemanusiaan, yang berangkat dari pelabuhan Catania, Sisilia, Italia, pada Sabtu (27/9/2025). Sekitar 60 orang dari 15 kewarganegaraan turut serta, termasuk beberapa anggota parlemen Prancis dan Eropa.

Kapal-kapal ini membawa pasokan vital bagi warga Gaza, seperti obat-obatan, makanan kering, serta perlengkapan sekolah. Para penyelenggara menekankan bahwa inilah pertama kalinya jumlah kapal sebanyak ini berlayar bersama menuju Gaza. Sebelumnya, beberapa kapal juga sudah bergerak dari Barcelona (31 Agustus) dan Genoa (1 September), lalu bergabung dengan armada utama di dekat Kreta. Baca Juga Berita Islam Lainnya: Tegasnya Pidato Prabowo di PBB, Indonesia Akan Akui Israel Jika Palestina Merdeka

Suara Politisi Eropa untuk Gaza

Kehadiran anggota parlemen dalam armada ini menunjukkan kuatnya solidaritas internasional. Melissa Camara, anggota Parlemen Eropa asal Prancis, mendesak negara-negara Uni Eropa untuk menjamin keselamatan armada agar bantuan benar-benar sampai ke Gaza.

Sementara itu, rekannya, Alma Dufour, melontarkan kritik keras terhadap pemerintah Prancis. Ia menuduh negaranya gagal bertindak menghadapi krisis kemanusiaan:

“Kami mempertaruhkan nyawa karena pemerintah membiarkan genosida ini berlangsung, membiarkan Israel menghancurkan hidup dua juta warga Gaza dan meluluhlantakkan Tepi Barat.”

Hal senada juga di sampaikan juru bicara koalisi, Tan Safi, yang menekankan bahwa pemerintah seharusnya tidak hanya melindungi warganya di kapal, melainkan juga mendesak perlindungan nyata bagi rakyat Palestina.

Melawan Blokade 18 Tahun

Misi Global Sumud Flotilla dan Freedom Flotilla pada dasarnya adalah bentuk perlawanan terhadap blokade Israel yang sudah berlangsung lebih dari 18 tahun. Blokade ini semakin ketat dalam beberapa bulan terakhir, terutama sejak 2 Maret, ketika Israel menutup total akses masuk ke Gaza, termasuk jalur bantuan makanan.

Situasi kemanusiaan semakin memburuk. PBB bahkan menyatakan pada Agustus lalu bahwa Gaza telah masuk kondisi kelaparan. Rakyat Palestina di Gaza menghadapi krisis yang mengancam nyawa, sementara dunia internasional di tuntut untuk mengambil tindakan nyata.

Meski risiko besar membayangi, para aktivis menegaskan bahwa langkah mereka tidak akan berhenti. Flotilla ini menjadi simbol solidaritas global, sekaligus bukti bahwa suara untuk keadilan Palestina tetap hidup dan terus bergerak menembus blokade.

Marhaban Ya Ramadhan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *