Mandi wajib merupakan salah satu bentuk penyucian diri dalam Islam yang memiliki kedudukan penting. Tidak hanya sebagai bentuk kebersihan fisik, tetapi juga sebagai bentuk kesucian spiritual agar seorang muslim dapat kembali melaksanakan ibadah seperti salat, puasa, dan membaca Al-Qur’an. Sayangnya, masih banyak umat Islam yang belum memahami tata cara mandi wajib yang benar sesuai sunnah Rasulullah SAW.
Dalam ajaran Islam, setiap ibadah harus di lakukan dengan niat dan tata cara yang benar. Begitu juga dengan mandi wajib karena hubungan suami istri, menstruasi ataupun lainnya yang memiliki ketentuan khusus agar kesuciannya sah di hadapan Allah SWT. Mandi wajib ini juga telah difirmankan oleh Allah SWT dalam Q.S Al-Maidah Ayat 6 berikut.
وَإِنْ كُنتُمْ حُنُبًا فَاطَّهَّرُوا
Artinya: “Apabila kamu junub, maka mandilah.”
Dari sudut pandang wanita yang mengalami haid, Allah SWT juga berfirman dalam Q.S Al-Baqarah Ayat 222 yang berbunyi sebagai berikut:
وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِۗ قُلْ هُوَ اَذًىۙ فَاعْتَزِلُوا النِّسَاۤءَ فِى الْمَحِيْضِۙ وَلَا تَقْرَبُوْهُنَّ حَتّٰى يَطْهُرْنَۚ فَاِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللّٰهُۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Artinya: “Mereka bertanya padamu (Rasulullah SAW)tentang haid. Katakanlah: ‘Haid merupakan suatu kotoran,’ Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari perempuan di waktu haid (dari melakukan hubungan intim); dan janganlah kamu mendekatinya, sebelum mereka suci. Jika mereka sudah suci (setelah mandi wajib), maka campurilah mereka sesuai (ketentuan) yang diperintahkan oleh Allah SWT kepadamu. Sesungguhnya, Allah SWT menyukai orang-orang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.”
Kapan Seseorang Wajib Melakukan Mandi Wajib
Mandi wajib tidak di lakukan sembarangan, melainkan di wajibkan dalam kondisi tertentu. Berikut beberapa sebab yang mewajibkan seorang muslim untuk melakukannya:
- Setelah berhubungan suami istri (junub), baik keluar mani maupun tidak.
- Ketika selesai haid bagi perempuan.
- Setelah nifas (masa keluarnya darah pasca melahirkan).
- Setelah mimpi basah yang menyebabkan keluarnya mani.
- Ketika seseorang masuk Islam, disunnahkan untuk mandi sebagai bentuk penyucian diri.
Dengan mengetahui waktu-waktu di wajibkannya mandi besar, seorang muslim akan terhindar dari ketidaksahan ibadah yang di jalankan.
Tata Cara Mandi Wajib Sesuai Sunnah Rasulullah SAW
Mandi wajib tidak sekadar mengguyur seluruh tubuh dengan air, melainkan ada urutan dan adab yang di ajarkan oleh Rasulullah SAW. Berikut langkah-langkahnya:
1. Niat Yang Benar
Niat adalah syarat sah dalam setiap ibadah. Bacaan niat mandi wajib di lakukan dalam hati tanpa perlu di ucapkan dengan lisan.
Berikut adalam bacaan niatnya:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Artinya:“Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta’ala.”
2. Mencuci Kedua Tangan
Rasulullah SAW memulai mandi dengan mencuci kedua tangan sebanyak tiga kali sebelum menyentuh anggota tubuh lainnya.
3. Membersihkan Bagian yang Kotor
Sebelum mandi penuh, di anjurkan untuk membersihkan bagian tubuh yang terkena najis, seperti kemaluan atau bagian tubuh lain yang kotor.
4. Berwudhu Terlebih Dahulu
Sunnah berikutnya adalah berwudhu sebagaimana wudhu untuk salat. Hal ini di lakukan agar kesucian lebih sempurna dan bernilai pahala.
5. Menyiram Kepala Sebanyak Tiga Kali
Rasulullah SAW biasa mengguyur kepala tiga kali hingga air mengenai seluruh kulit kepala dan pangkal rambut.
6. Menyiram Seluruh Tubuh
Setelah kepala, siram bagian tubuh sebelah kanan terlebih dahulu, kemudian sebelah kiri. Pastikan air mengenai seluruh tubuh, termasuk lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut.
7. Menggunakan Air yang Suci dan Halal
Air yang di gunakan untuk mandi wajib harus bersih, tidak berubah warna, bau, maupun rasanya, dan tidak tercampur dengan bahan najis.
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Mandi Wajib
Agar mandi wajib sah dan sesuai sunnah, ada beberapa hal yang perlu dihindari:
- Tidak Berniat : tanpa niat yang benar, mandi wajib tidak di anggap sah.
- Tidak Meratakan Air Ke Seluruh Tubuh : bagian tubuh yang tertinggal meski sedikit saja bisa membuat mandi tidak sah.
- Menggunakan Air Najis : air yang tidak suci tidak dapat digunakan untuk bersuci.
- Berlebihan Dalam Menggunakan Air : Rasulullah SAW mencontohkan penggunaan air yang cukup tanpa berlebih-lebihan.
- Tidak Menjaga Aurat : meski mandi dilakukan sendirian, tetap di sarankan menutup aurat sejauh yang memungkinkan.
- Mandi Tanpa Adab Dan Doa : Rasulullah SAW selalu memulai segala aktivitas dengan menyebut nama Allah agar mendapatkan berkah.
Dengan memperhatikan larangan tersebut, di harapkan mandi wajib tidak hanya sah secara syariat, tetapi juga menjadi bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
Makna Spiritual dari Mandi Wajib
Mandi wajib bukan sekadar kegiatan fisik untuk membersihkan diri, tetapi juga memiliki makna spiritual yang dalam. Dengan tata cara mandi wajib, seorang muslim melepaskan diri dari hadas besar yang menghalangi ibadah. Tubuh di bersihkan, hati disucikan, dan niat di perbarui agar seluruh amal diterima oleh Allah SWT. Baca juga berita islami lainnya seperti Biografi Singkat 3 Masyayikh; Syaikh Sulaiman ar-Ruhaily, Syaikh Sholih al-Ushaimy, Syaikh Abdurrazaq hanya di website Suara Manbau Sunnah ya!
Rasulullah SAW mengajarkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Maka, mandi wajib bukan hanya kewajiban, tapi juga bentuk pengamalan iman yang nyata.