Siapa yang tak mengenal Khalid bin Walid? Sosok sahabat Rasulullah SAW ini adalah salah satu panglima perang terbesar dalam sejarah Islam. Namanya begitu melegenda karena keberaniannya, strategi militernya yang luar biasa, dan kekuatannya yang menggetarkan musuh. Ia bahkan dijuluki Saifullah al-Maslul atau Pedang Allah yang Terhunus.
Julukan ini bukan sekadar simbol, melainkan pengakuan langsung dari Rasulullah SAW atas kehebatannya di medan tempur. Tidak ada satu pun peperangan yang dipimpin Khalid bin Walid yang berakhir dengan kekalahan.
Awal Kehidupan Khalid bin Walid
Khalid bin Walid lahir dari keluarga bangsawan Quraisy yang terpandang. Ayahnya, Walid bin Mughirah, adalah tokoh berpengaruh di Makkah. Sebelum masuk Islam, Khalid dikenal sebagai salah satu pemuda Quraisy yang tangguh, ahli berkuda, dan pandai dalam strategi perang.
Namun, awalnya Khalid termasuk orang yang menentang dakwah Nabi Muhammad SAW. Ia bahkan ikut serta dalam perang melawan kaum Muslimin, seperti pada Perang Uhud, di mana ia berhasil membuat barisan Muslim terdesak dengan strategi kavaleri yang brilian.
Perjalanan Khalid Memeluk Islam
Meski awalnya menjadi lawan, hidayah Allah SWT akhirnya menghampiri Khalid. Setelah merenungkan kebenaran Islam dan menyaksikan akhlak mulia Nabi Muhammad SAW, ia memutuskan masuk Islam sekitar tahun 628 M.
Sejak saat itu, hidupnya berubah total. Semua keahlian berperang yang di milikinya ia gunakan untuk membela agama Allah SWT. Rasulullah SAW sangat menghargai kehadirannya, bahkan menjadikannya salah satu komandan perang utama.
Julukan Pedang Allah dari Rasulullah SAW
Salah satu momen penting dalam hidup Khalid bin Walid adalah ketika Rasulullah SAW memberinya gelar Saifullah al-Maslul atau Pedang Allah yang Terhunus. Julukan ini diberikan setelah ia menunjukkan keberanian luar biasa dalam Perang Mu’tah melawan pasukan Romawi yang jumlahnya jauh lebih besar.
Dengan kecerdikan strategi dan kekuatan iman, Khalid berhasil memimpin pasukan Muslim keluar dari situasi genting. Sejak itulah, namanya semakin harum di kalangan sahabat dan umat Islam. Baca juga sejarah dan kisah agama Islam lainnya seperti Kisah Sejarah Perang Badar 624 Masehi, Pertempuran Heroik Kaum Muslimin Melawan Pasukan Quraisy
Kehebatan Khalid bin Walid di Medan Perang
Khalid bin Walid tercatat memimpin lebih dari 100 pertempuran, baik besar maupun kecil. Tidak satu pun dari pertempuran itu yang berakhir dengan kekalahan di bawah komandonya.
Beberapa perang besar yang di pimpin Khalid antara lain:
-
Perang Mu’tah (629 M) melawan Romawi.
-
Perang Yarmuk (636 M), yang menjadi titik balik kekuasaan Islam melawan Bizantium.
-
Penaklukan wilayah Irak dan Syam yang memperluas wilayah kekuasaan Islam.
Keahliannya dalam strategi militer membuatnya di juluki banyak sejarawan sebagai salah satu jenderal terbaik sepanjang masa.
Kisah Wafatnya Sang Pedang Allah
Meski hidupnya penuh dengan peperangan, Khalid bin Walid wafat bukan karena terbunuh di medan perang. Ia meninggal pada tahun 642 M di Hims, Suriah, dalam keadaan sakit.
Khalid bahkan merasa heran karena tubuhnya penuh dengan luka perang, namun Allah SWT menakdirkannya wafat di atas ranjang. Ia berkata dengan penuh rasa haru:
“Aku telah ikut serta dalam banyak pertempuran, di tubuhku tak ada satu pun bagian yang tak terkena luka tombak, pedang, atau panah. Namun kini aku mati di atas ranjang, sebagaimana matinya seekor unta. Semoga mata para pengecut tidak pernah tidur tenang.”